Sabtu, 18 Desember 2010

Etika Bisnis

BAB I

1. ETIKA TERAPAN
Pengkajian dan pembahasan tentang etika tidak selalu -hubungannya dengan moral dan norma. Kadang etika diidentikan dengan moral, walaupun sebenamya terdapat perbedaan dalam aplikasinya. Moral lebih menunjuk pads perbuatan yang sedang dinilai, sedangkan Etika dipakai sebagai kajian terhadap sistem nilai yang berlaku. Etika jugs sering dinamakan filsafat moral yaitu cabang filsafat sistematis yang membahas dan mengkaji nilai baik buruknya tindakan manusia yang dilaksanakan dengan sadar serta menyoroti kewajiban-kewajiban yang seharusnya dilakukan oleh manusia. Perbuatan yang dilakukan sesuai dengan norma moral maka akan memperoleh pujian sebagai rewardnya, namun perbuatan yang melanggar norma moral, maka si pelaku akan memperoleh celaan sebagai punishmentnya.
Etika sebagai refleksi adalah pemikiran moral. Etika sebagai refleksi krisis rasional meneropongi dan merefleksi kehidupan manusia dengan mendasarkan diri pada norma dan nilai norma.
Secara umum dibagi menjadi :
a. Etika umum
Berbicara mengenai norma dan nilai moral, kondisi – kondisi dasar bagi manusia untuk bertindak secara etis.
b. Etika khusus
Penerapan prinsip – prinsip dalam bidang kehidupan yang khusus.

2. ETIKA KHUSUS
Etika lingkungan hidup, berbicara mengenai hubungan antara manusia.
Etika lingkungan dapat berupa :
- Cabang dari etika sosial
- Berdiri sendiri
Etika khusus dibagi menjadi :
a. Etika individual
Lebih menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
b. Etika sosial
Berbicara mengenai kewajiban dan hak, sikap dan pola prerilaku manusia sebagai makhluk sosial
c. Etika individual dan sosial
Berkaitan erat satu sama lain





3. ETIKA PROFESI
a. Pengertian profesi
• Setiap profesi biasanya menggunakan sistem etika terutama untuk menyediakan struktur yang mampu menciptakan disiplin tata kerja dan menyediakan garis batas tata nilai yang bisa dijadikan acuan para profesional untuk menyelesaikan dilema etik yang dihadapi saat menjalankan fungsi pengemban profesinya sehari-hari.
Profesi –> pekerjaan yang dilakukan yang berupa kegiatan pokok yang mengandalkan suatu keahlian dan keterampilan tertentu, sebagai mata pencaharian untuk menghasilkan nafkah hidup.
• Professioal –> orang yang menyandang profesi
7 Ciri Seorang Professional
• Orang yang mendapat izin dari negara untuk melakukan suatu tindakan tertentu, karena menyangkut kepentingan masyarakat seluruhnya yang bersangkut paut dengan nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanaan dan kelangsungan hidup umat manusia
• Memiliki pengetahuan atau kecakapan khusus, kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka membaca situasi dimana tidak dimiliki oleh setiap anggota mansyarakat
• Memiliki kaidah dan standar moral yang sangat tinggi
• Otonomi dalam penyediaan jasanya dan sifatnya tetap dan terus menerus, menekuni pekerjaannya.
• Mempunyai sikap yang berorientasi kedepan dan bersifat terbuka sehingga mampu mengantisipasi dan siap menghadapi segala perubahan karena perkembangan zaman
• Menjadi anggota dari suatu organisasi profesi tertentu yang pelakunya sama-sama mempunyai hak suara yang menyebarluaskan standar atau cita-cita perilaku dan yang saling mendisiplinkan karena melanggar standar keahlian dan keterampilan tersebut.
• Keahlian yang dimiliki diabdikannya untuk melayani masyarakat terutama karena proses modernisasi.

Profesi dapat dirumuskan sebagai pekerjaan yang dilakukan sebagai nafkah hidup dengan mengandalkan keahlian.
Orang profesional adalah orang yang melakukan suatu pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu.
Orang yang profesional adalah orang yang melakukan suatu pekerjaan karena ahli di bidang tersebut.

b. Ciri – ciri profesi
- Adanya keahlian dan keterampilan khusus
- Adanya komitmen moral yang tinggi
- Biasanya orang yang profesional adalah orang yang hidup dari profesinya
- Pengabdian kepada masyarakat
- Pada profesi luhur ada izin khusus
- Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu organisasi profesi

RELATIVITAS MORAL DALAM BISNIS
Tiga pandangan umum yang dianut :
1. Norma etis berbeda antara satu tempat dengan tempat lain
2. Norma sendirilah yang paling benar dan tepat
3. Tidak ada norma moral yang perlu diikuti sama sekali

STAKEHOLDERS
Pendekatan stakeholders adalah cara mengamati dan menjelaskan secara analitis bagaimana berbagai unsur akan saling berpengaruh keputusan dan tindakan bisnis.
Kelompok stakeholders :
1. Kelompok primer
2. Kelompok sekunder

















BAB II

BISNIS DAN ETIKA
Mitos bisnis amoral
Mengungkapkan suatu keyakinan bahwa antara bisnis dan etika tidak ada hubungan. Tetapi, mitos ini tidak sepenuhnya benar.
- Beberapa perusahaan berhasil karena memegang teguh kode etis
- Bisnis adalah bagian aktivitas yang penting dari masyarakat
- Harus dibedakan antara legalitas dan moralitas

Keutamaan etika bisnis
1. Dalam bisnis modern, para pelaku bisnis dituntut untuk menjadi profesional.
2. Dalam persaingan bisnis yang sangat ketat, maka konsumen benar – benar raja.
3. Dalam sistem pasar terbuka, peruahaan harus menjalankan bisnisnya dengan baik dan etis.
4. Perusahaan modern sangat menyadari




















BAB III

ETIKA UTILITARIANISME DALAM BISNIS
Etika utilitarianisme
Dikembangkan oleh jeremi bentham. Adalah tentang bagaimana menilai baik buruknya suatu kebijaksanaan sosial politik, ekonomi dan legal secara moral.

Kriteria dan prinsip etika utilitarianisme
1. Manfaat
2. Manfaat terbesar
3. Manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin orang

Nilai positif etika utilitarianisme
1. Rasionalitas
2. Utilitarianisme sangat menghargai kebebasan setiap pelaku moral
3. Universalitas

Utilitarianisme sebagai proses dan sebagai standar penilaian
1. etika utilitarianisme digunakan sebagai proses untuk mengambil keputusan
2. etika utilitarianisme sebagai standar penilaian bagi tindakan yang telah dilakukan














BAB IV

1. SYARAT BAGI TANGGUNG JAWAB MORAL
- Tindakan itu dijalankan oleh pribadi yang rasional
- Bebas dari tekanan, ancaman, paksaan, dan lain – lain
- Orang yang melakukan memang MAU

2. STATUS PERUAHAAN
Terdapat dua pandangan :
- Legal-creator, perusahaan sepenuhnya ciptaan hukum
- Legal-recognition, suatu usaha bebas dan produktif

3. LINGKUP TANGGUNG JAWAB SOSIAL
- Keterlibatan perusahaan dalam kegiatan sosial
- Keuntungan ekonomis

4. ARGUMEN YANG MENENTANG PERLUNYA KETERLIBATAN SOSIAL PERUSAHAAN
- Tujuan utama bisnis adalah mengejar keuntungan sebesar – besarnya
- Tujuan yang terbagi – bagi dan harapan yang membingungkan
- Biaya keterlibatan sosial
- Kurangnya tenaga terampil di bidang kegiatan sosial

5. ARGUMEN YANG MENDUKUNG PERLUNYA KETERLIBATAN SOSIAL PERUSAHAAN
- Kebutuhan dan harapan masyarakat yang semakin berubah
- Terbatasnya sumber daya alam
- Lingkungan sosial yang lebih baik
- Perimbangan tanggung jawab dan kekuasaan
- Bisnis mempunyai sumber daya yang berguna
- Keuntungan jangka panjang


6. IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWA SOSIAL PERUSAHAAN
- Prinsip utama dalam suatu organiasi profesional, adalah bahwa struktur mengikuti strategi
- Strategi yang diwujudkan melalui struktur organisasi demi mencapai tujuan dan misi perusahaan perlu dievaluasi secara periodik, dan salah satu bentuknya adalah Audit Sosial